Jakarta, JurnalBabel.com – Anggota DPR Fraksi Partai Demokrat dari daerah pemilihan DKI Jakarta I Santoso meminta pemerintah provinsi (pemprov) DKI Jakarta terutama Dinas Kesehatan setempat perlu memperhatikan penyebaran penyakit selain virus corona atau Covid-19. Pasalnya, faktor kematian akibat penyakit demam berdarah (DPD) lebih besar daripada Covid-19.
“Media harus berimbang bahwa yang kena DPD lebih banyak dari Covid-19 di DKI Jakarta. Anak saya saja kena ko. Jadi jangan corona ini kaya dunia ini besok mau kiamat. Jadi mesti perhatikan yang lain,” kata Santoso saat dihubungi, Rabu (1/4/2020).
Berdasarkan update data Posko terpadu Penanganan ‘Covid-19 di Indonesia per Rabu (1/4/2020) sore, terjadi 1.677 kasus. Rinciannya 1.417 dirawat, 157 meninggal dunia dan 103 pasien sembuh. DKI Jakarta menjadi wilayah yang paling banyak terjangkit virus ini, yakni 808 kasus. Di ikuti Jawa Barat 220, Banten 152 dan Jawa Timur 104 kasus.
Mantan anggota DPRD DKI Jakarta ini bahkan juga menyebut bahwa satu hari berdasarkan statistik sebelum Covid-19 mewabah, di DKI 110 orang meninggal setiap harinya. Ada yang meninggal karena kecelakaan, penyakit menular, mati normal dan lainnya.
“Wajar banyak yang meninggal. Keluharannya saja ada 267, RW 2.745, RT ada 29 ribu, yang meninggal setiap hari 110 orang,” ungkapnya.
Ketua DPD DKI Jakarta Partai Demokrat ini menghimbau agar Pemprov DKI berani melakukan kegiatan-kegiatan dalam rangka Covid 19 ini. Apabila tidak ada anggaran, kata Santoso, sudahkan surat edaran menteri dalam negeri (SE Mendagri) dan Keputusan Presiden (Kepres) terkait dengan anggaran mendahului APBD Perubahan.
“Lakukan itu karena sudah ada payung hukumnya, supaya optimal melaksanakannya gitu. Kan semangat tanpa anggaran kan tidak bisa juga,” tutup anggota komisi III DPR ini. (Bie)
Editor: Bobby