Jakarta, JurnalBabel.com – Anggota Komisi IX DPR, Irma Suryani Chaniago, meminta Menteri Kesehatan (Menkes) Budi Gunadi Sadikin menggunakan laboratorium independen dan diakui oleh dunia internasional untuk menguji sampel obat sirup anak yang beredar di pasaran.
Pasalnya, ia tidak percaya dengan kedua lembaga tersebut karena ia menemukan adanya perbedaan hasil laboratorium soal obat sirup yang layak dikonsumsi selama kasus gagal ginjal akut anak yang telah menelan ratusan jiwa.
“Segera ambil langkah Pak Menteri, lakukan uji dari lembaga independen, supaya kami semua di Komisi IX percaya hasilnya,” kata Irma Suryani dalam rapat kerja Komisi IX DPR dengan Menkes di Komplek Parlemen, Senayan, Jakarta, Rabu (8/2/2023).
Lebih lanjut politisi Partai NasDem ini menganggap hingga kini pemerintah belum memberikan kejelasan soal kasus terbaru gagal ginjal akut pada anak.
Irma kemudian mendesak agar Bareskrim Mabes Polri segera melakukan penyelidikan.
“Siapa tahu bukan karena (obat sirup) itu meninggalnya, karena yang lain,” imbuhnya.
Diketahui, Juru bicara Kemenkes RI, M Syahril menyampaikan terdapat dua kasus baru gagal ginjal akut pada anak yang terjadi di wilayah DKI Jakarta pada akhir Januari lalu.
Ia menyebutkan kasus pertama gagal ginjal akut dialami oleh anak berusia 1 tahun dengan penderita yang dinyatakan meninggal dunia usai mengkonsumsi obat sirup.
Kemudian kasus kedua dialami oleh seorang anak yang berusia 7 tahun dengan kondisi saat ini masih menjalani perawatan di RSCM.
Kasus gagal ginjal akut pertama kali dilaporkan pada pertengahan 2022. Awalnya disebut penyakit misterius, Kemenkes lalu menemukan bahwa gagal ginjal akut pada anak dipicu oleh obat sirup yang mengandung zat kimia berbahaya.
Hingga 5 Februari 2023, tercatat 325 kematian akibat gagal ginjal akut. Mayoritas pasien meninggal adalah anak di bawah 5 tahun.
(Bie)