JurnalBabel.com – Pilkada Serentak 2024 diprediksi kurang semarak karena diduga banyak calon yang akan melawan kotak kosong. Pasalnya banyak calon potensial yang kemungkinan tidak mau mengambil risiko gagal.
Pendiri Lembaga Survei Kelompok Diskusi dan Kajian Opini Publik Indonesia (KedaiKOPI), Hendri Satrio, memprediksi banyak Pilkada serentak yang dilaksanakan pada November 2024 akan melawan kotak kosong.
“Pilkada itu ada aturan dua kalau mereka maju Pilkada mereka harus mundur dari DPR. Sementara ada beberapa anggota DPR saat Pemilihan Legislatif kemarin jor-joran luar biasa, jor-joran dalam arti money politiknya besar,” kata Hendri Satrio kepada wartawan, kemarin.
Dengan kata lain, Caleg terpilih akan berpikir ribuan kali sebelum nekat ingin maju ke Pilkada serentak November 2024 mendatang berkaca dari Pemilu 2024 dan putusan Mahkamah Konstitusi (MK).
“Nah ada beberapa partai politik yang sudah puluhan calon kepala daerahnya mengundurkan diri, gak mau lagi jadi atau maju ke dalam pilkada menurut saya yang rugi juga rakyat. Karena orang-orang ini kak juga yang terbaik sebetulnya,” ungkapnya.
Ia juga memprediksi perhelatan Pilkada serentak baik di tingkat Provinsi dan Kabupaten atau Kota pada November 2024 mendatang akan banyak hanya diisi oleh kontestan yang didukung oleh partai politik pemenang Pemilu 2024.
“Jadi saya tidak kaget juga kalau nanti di pilkada 2024 banyak kotak kosong yang akan muncul. Akhirnya tokoh yang sangat superior di daerah itu pasti akan melenggang dengan mudah dan kotak kosong pasti akan banyak,” tuturnya.
Hendri menilai Pilkada serentak 2024 akan sangat mungkin disapu habis oleh pemenang Pilpres apabila berkaca dari berbagai sengketa di Mahkamah Konstitusi (MK) saat ini.
“Jadi kalau kemudian kalau ada 550-an lebih daerah yang akan pilkada, kalau gak kuat-kuat banget ya pasti akan ditemukan kotak kosong. Apalagi bila yang maju ada hubungan darah keluarga ya,” pungkasnya.