Jakarta, JurnalBabel.com – Komisi III DPR berharap aparat keamanan, khususnya Polri dan TNI yang melakukan pengamanan aksi demonstrasi penolakan Undang-Undang Cipta Kerja (UU Ciptaker), agar tidak terpancing aksi-aksi yang mengarah pada keributan dengan mengedepankan pendekatan yang lebih persuasif dan humanis.
“Memang hari ini banyak aksi demo terhadap UU Cipta Kerja, diharapkan aparat bisa menangani demo ini dengan lebih persuasif, harus bisa lebih menahan diri, walaupun memang pasti juga namanya demo, ini kan juga banyak aparat mungkin ada sebagian anggota mulai terpancing emosinya,” kata anggota Komisi III DPR Mohamad Rano Alfath, Kamis (8/10/2020).
Rano mengatakan, Komisi III sudah melakukan rapat dengan Kapolri dan mengingatkan agar aparat di lapangan bisa lebih humanis.
“Jangan sampai ada kekerasan. Apalagi ini yang dihadapi masyarakat dan mahasiswa. Nanti mudah-mudahan tiap-tiap daerah yang ada demo ini, aparat lebih bisa menahan diri,” ujar politisi Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) ini.
Dalam menyikapi UU Ciptaker, kata Rano, sebenarnya pihak-pihak yang tidak setuju terhadap keputusan DPR dan Pemerintah bisa melakukan upaya hukum lain, misalnya dengan mengajukan gugatan Judicial Review (JR) ke Mahkamah Konstitusi (MK).
“Tapi kalau memang terpaksa harus turun ke jalan maka harus bisa menjaga kondusivitas. Apalagi sekarang lagi pandemi Covid-19. Saya dengar di Tangerang buruh sebagian yang berangkat demo ada yang Covid, itu dikhawatirkan ada klaster baru buruh,” ungkapnya.
Rano berpesan agar masyarakat dalam menyampaikan aspirasinya bisa dilakukan dengan lebih bijak.
“Lebih baik ke MK ya, namanya UU kan bisa digugat. Daripada nanti yang kita khawatirkan kan menimbulkan klaster baru, klaster demo, ini kita berharap aparat bisa menahan diri. Kita tahu di lapangan kadang sulit terkendali,” harapnya.
Di sisi lain, legislator asal Banten ini juga meminta para pendemo untuk tidak memprovokasi aparat yang bertugas di lapangan dan bisa menyampaikan aspirasinya dengan baik, aman, dan tentram.
“Jalur hukum ini lebih baik. Ini kawan-kawan, adik-adik mahasiwa harus juga diwaspadai jangan sampai ada penumpang gelap yang nanti malah menimbulkan provokasi,” pungkasnya. (Bie)