Jakarta, JURNALBABEL – Komisi Penyiaran Indonesia (KPI) meminta lembaga penyiaran agar dapat seimbang dalam memberitakan ajang Pemilihan Presiden dan Pemilihan Legislatif. Tujuannya, tentu saja agar masyarakat mendapat informasi yang utuh terhadap pesta demokrasi yang berjalan serentak di tahun ini.
Ketua Komisi Penyiaran Indonesia (KPI) Yuliandre Darwis menuturkan, saat ini ekspose terhadap Pemilu 2019 lebih condong pada kontestasi Pilpres. KPI berharap, sosialisasi Pemilu khususnya pemilihan untuk anggota DPR dan DPD lebih masif disiarkan televisi dan radio.
“Ini juga menjadi kesempatan bagi televisi lokal dalam menyiarkan calon anggota legislatif pada tingkat lokal,” ujar Yuliandre saat membuka kegiatan Literasi Media KPI Pusat di Manado, dengan tema “Dari Masyarakat Untuk Bangsa” dalam keterangan pers, Selasa (5/2/2019).
Yuliandre menyoroti bahwa kepercayaan publik terhadap media mainstream tetap tidak tergeser. Sekalipun, saat ini teknologi digital berkembang demikian cepat dan menghasilkan media baru.
Sebagai produk dari sebuah industri penyiaran, televisi dan radio yang juga merupakan media mainstream hadir dengan koridor regulasi yang ketat. Dengan sendirinya, produk yang dihasilkan juga memiliki tingkat akurasi yang tinggi.
Dalam rangka pesta demokrasi 2019 ini, Yuliandre berharap lembaga penyiaran dapat mendiseminasikan pemilihan legislatif secara lebih masif. Dunia penyiaran disebutnya harus mengambil peran sebagai agen perubahan dan mendukung hajatan politik Indonesia. (Joy)
Editor: Bobby