Jakarta, JurnalBabel.com – Calon presiden (capres) nomor urut 2 Prabowo Subianto mengajak capres nomor urut 1 Anies Baswedan untuk berdiskusi di luar debat ketiga Pilpres 2024 yang digelar di Istora Senayan, Jakarta, Ahad (7/1/2024), untuk membahas anggaran fantastis Rp 700 triliun yang dimiliki Kementerian Pertahanan (Kemhan) tapi hanya mampu membeli alat utama sistem persenjataan (alutsista) bekas.
Terlebih, pembelian ini terjadi ketika setengah dari total prajurit TNI hingga kini belum mempunyai rumah dinas.
Prabowo beralasan tak mampu menjelaskan data anggaran pertahanan dengan waktu yang terbatas dalam debat. Selain itu, kata Prabowo, data pertahanan negara tidak bisa semua dibuka kepada publik.
“Di negara yang baik, di negara maju, masalah rahasia ada Profesor (Anies). Jadi bohong saya minta tertutup, Komisi DPR terbuka,” ujar Prabowo.
Menanggapi hal itu, Juru bicara Timnas AMIN, Sukamta, mengaku duduk di Komisi I DPR yang menangani masalah pertahanan dan mitra kerja Kemhan sejak 2014 hingga saat ini, atau sebelum Prabowo Subianto menjabat sebagai Menteri Pertahanan (Menhan) pada 2019. Sehingga ia paham betul suasana kapan rapat bersama Kemhan diadakan tertutup atau terbuka.
“Kalau kita lihat, kebanyakan suasana tertutup tetapi isinya sebetulnya nggak perlu tertutup-tertutup amat,” kata Sukamta dikutip dari sebuah video di akun instagram resminya drsukamta, Senin (8/1/2024).
Lebih lanjut Wakil Ketua Fraksi PKS DPR RI ini menyontohkan soal pembahasan anggaran pertahanan. Misalnya, anggaran pertahanan Rp137 triliun, Kemhan Rp18 Triliun, Mabes TNI Rp 10 Triliun.
“Jadi itu gelundungan banget. Itu bukan rahasia menurut saya, rakyat berhak tahu,” tegas Sukamta.
Terkait postur pertahanan, alat-alat pertahanan, Ketua Badan Pembinaan dan Pengembangan Luar Negeri DPP PKS ini mengatakan tidak ada yang dirahasiakan saat ini. Pasalnya, ungkap dia, majalah-majalah yang fokus membahasa masalah pertahanan itu mengupas tuntas kemampuan dan alutsista setiap negara dengan akurasi bisa mencapai 90 persen.
“Itu mestinya tidak perlu menjadi argumentasi untuk tidak menjawab pertanyaan,” kata legislator asal dapil Yogyakarta itu.
Sebelumnya, Anies Baswedan menyinggung pengadaan alutsista bekas yang dibeli Kemhan pimpinan Prabowo Subianto.
Hal ini disampaikan Anies saat memaparkan visi dan misi dalam debat ketiga pemilihan presiden (pilpres) 2024 di Istora Senayan, Jakarta, Minggu (7/1/2024) malam.
Awalnya, Anies menyinggung Kemhan menjadi salah satu kementerian yang dibobol hacker. Padahal, kata dia, Kemenhan mempunyai anggaran fantastis yakni mencapai Rp 700 triliun, namun tak bisa digunakan untuk mengantisipasi serangan hacker.
“Ironisnya Kementerian Pertahanan menjadi kementerian yang dibobol oleh hacker 2023, sebuah ironi. Karena itu kami ingin mengembalikan dan Rp 700 triliun anggaran Kementerian Pertahanan tidak bisa mempertahankan itu,” kata Anies.
Dari anggaran sebesar itu, Anies juga heran mengapa Kemenhan justru membeli alutsista bekas. Terlebih, rencana pembelian ini terjadi ketika setengah dari total prajurit TNI hingga kini belum mempunyai rumah dinas.
“Justru digunakan untuk membeli alutsista yang bekas di saat tentara kita lebih dari separuh tidak memiliki rumah dinas,” imbuh dia.
(Bie)