Jakarta, JurnalBabel.com – Anggota Komisi XI DPR, Zulfikar Arse Sadikin, menyoroti persyaratan wajib lolos tes bahasa Inggris bagi calon penerima beasiswa perguruan tinggi oleh Lembaga Pengelola Dana Pendidikan (LPDP) Kementerian Keuangan (Kemenkeu). Kecuali untuk daerah di Papua, diberikan kursus setelah resmi menjadi penerima beasiswa.
LPDP Kemenkeu mensyaratkan hal itu karena Perguruan Tinggi di dalam maupun luar negeri mewajibkan calon mahasiswanya memiliki kemampuan berbahasa Inggris. Sehingga, LPDP tidak ingin ketika penerima lolos dapat beasiswa tetapi tidak diterima di Perguruan Tinggi.
“Kita ini bahasa Inggris belum jadi bahasa resmi negara dan tidak semua sekolah kita mewajibkan bahasa Inggris dalam kurikulum mereka,” kata Zulfikar dalam rapat dengar pendapat Komisi XI DPR dengan Direktur Utama LPDP Kemenkeu di Komplek Parlemen, Senayan, Jakarta, Rabu (1/2/2023).
Menurut Zulfikar, persyaratan tersebut tidak menjangkau banyak pihak karena menimbulkan kesan hanya bagi kalangan yang mampu saja untuk mendapatkan beasiswa tersebut.
Sebab itu, lanjut dia, persyaratan tersebut perlu diubah menjadi tes bahasa Inggris dibiayai atau ditanggung oleh LPDP Kemenkeu. Bisa juga pihak Perguruan Tinggi yang menanggungnya.
Hal itu, kata Zulfikar, agar jangkauan penerima beasiswa LPDP Kemenkeu ini lebih luas dan bisa menjangkau semua kalangan.
“Kalau dipersyaratkan dibantu supaya menjangkau banyak pihak, sehingga tidak terkesan ini hanya untuk yang mampu saja. Untuk belajar bahasa inggris kan harus yang punya duit pak,” ujarnya.
Zulfikar pun menjadi teringat dengan pernyataan Guru Besar Fisipol UGM Cornelis Lay, yang menjadi dosennya ketika kuliah S1 Ilmu Pemerintahan di UGM Yogyakarta. Beliau kata Zulfikar mengatakan bahasa Inggris itu tidak menentukan kecerdasan. Melainkan, lanjut dia, bahasa itu merupakan soal kebiasaan saja.
Selain itu, politisi Partai Golkar ini mengaku tidak bisa bahasa Inggris. Namun ia bisa kuliah S1 di UGM, S2 di UI dan menjadi Anggota DPR RI.
“Kalau ini masih dipersyaratkan yang biayai LPDP sendiri lah atau kampus. Biasanya kan sebelum masuk kuliah ada 6 bulan dulu penerima beasiswa untuk belajar bahasa Inggris. Nah ini bahasa inggrisnya dikasih juga bantuan biaya, supaya penerima ini semakin banyak,” tegasnya.
(Bie)