JurnalBabel.com – Dalam sejarah terungkap, Kesultanan Banjar pernah mengirimkan 1.000 ahli pertanian ke Tanah Sumatera untuk mengelola bendang atau persawahan dengan sistem bagi hasil.
Menurut Sultan Banjar, Sultan Haji Khairul Saleh Al Mu’tashim billah dalam arsip Kesultanan Serdang, DR Tengku Mira Sinar menceritakan, tahun 1903 Sultan Serdang kelima Sultan Sulaiman, Shariful Alamshah meminta kepada Sultan Banjar, Sultan Muhammad Seman bin Pangeran Antasari untuk mengirimkan ahli pertanian.
“Selanjutnya dikirimkan 1.000 orang Banjar ahli pertanian di bawah pimpinan Haji Mas Demang untuk mengelola bendang (persawahan) dengan sistem bagiu hasil,” ungkap Sultan Haji Khairul Saleh dilansir dari koranbanjar.net, Senin (30/6/2025).
Dijelaskan pula, Haji Mas Demang juga dipercaya Sultan Serdang menjabat sebagai Mufti di Kesultanan Serdang.
Migrasi ahli pertanian dari Kesultanan Banjar hingga sekarang menetap di Kabupaten Serdang Bedagai dan Kabupaten Langkat.
“Dari data kependudukan yang dihimpun zuriat Banjar tahun 2013 jumlah keturunan Banjar di Sumatera Utara berkisar 400.000 jiwa. Silaturrahmi antara Kesultanan Serdang dengan Kesultanan Banjar masih terjalin hingga kini,” jelasnya.
Bahkan. Imbuh dia, saat-saat perang sebagai kesultanan yang berdaulat, Sultan Muhammad Seman juga berkoresponden dengan Raja Sultan di kawasan utara Kalimantan seperti Sir James Brooke, Penguasa Brunei.
“Kehadiran orang-orang Banjar ke Sumatera itu rata-rata para pejuang dan mantan veteran perang, termasuk ke Selangor dan Johor, bahkan menjadi petinggi kerajaan di kawasan Sumetara dan Semananjung,” katanya.
“Meskipun ssaat itu dalam masa perang Banjar, Sultan Banjar tetap menyempatkan diri mengirimkan ahli pertanian dan membina hubungan dengan Kesultanan lain sebagai kesultanan yang berdaulat di Tanah Banjar,” tutup Sultan Haji Khairul Saleh.