Jakarta, JurnalBabel.com – Ketua Umum Pengurus Besar Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Daeng Mohammad Faqih meminta pemerintah secara tegas melarang warga yang ingin mudik di saat negara masih berada dalam status darurat Covid-19. Hal itu bertujuan agar laju penyebaran virus corona atau Covid-19 di tanah air tidak makin meluas di masyarakat.
“Pemerintah harus tegas untuk tidak ada mudik dulu karena ini bukan keadaan normal tapi ini keadaan darurat. Kalau mudik dipaksa dilakukan atau pemerintah tidak tegas melarang, maka reisikonya penyebaran penyakit akan ada di mana-mana,” kata Fakih saat dikonfirmasi, Sabtu (28/3/2020).
Selain itu ia mengkhawatirkan kesiapan fasilitas pelayanan kesehatan di daerah yang menjadi tujuan pemudik tidak memadai. Padahal, kata dia, virus ini tengah memakan korban yang banyak, termasuk di daerah-daerah Jawa yang kini juga sedang serius menangkal penyebaran virus. Karena fasilitas pelayanan kesehatan di daerah tidak selengkap di Jakarta, maka akan sulit untuk melakukan penanganan cepat pasien.
Dia menjelaskan, kontak antar manusia menyebabkan penularan virus ini menjadi meluas sehingga banyak kasus yang bertambah. Sementara, ketika mudik, kontak sangat mungkin bisa terjadi yang kemudian terjadi penularan penyakit ini ke masyarakat yang belum terpapar. Oleh sebab itu, lanjut Fakih, pergerakan manusia itu harus dihentikan agar dapat mengendalikan penyakit Covid-19.
“Kalau terjadi wabah di daerah-daerah situ itu kasihan sekali pasti, fasilitas kesehatan terbatas, tenaga juga terbatas. Itu pasti juga akan menimbulkan masalah yang lebih rumit lagi,” ujar Fakih
Untuk itu, dia mengimbau agar masyarakat bersabar untuk tidak mudik hingga pandemi ini berakhir. Dia juga mengimbau warga untuk menjalankan upaya menjaga jarak aman sosial (social distancing) dan isolasi mandiri untuk mencegah bertambahnya kasus virus corona.
“Gerakan tinggal di rumah itu sudah bagus tinggal supaya dipatuhi, dan akan efektif jika ada yang mengawasi,” pungkasnya. (Bie)
Editor: Bobby