Jakarta, JurnalBabel.com – Anggota Komisi VII DPR, Bambang Patijaya, menyatakan jangan lagi menempatkan energi nuklir sebagai opsi terakhir pengembangan energi seperti yang tertuang dalam Kebijakan Energi Nasional (KEN).
Menurutnya, saat ini dunia telah melihat potensi tersebut dan berlomba-lomba untuk mengembangkannya.
Bambang menegaskan, pemerintah harus segera melakukan kajian mengenai kegemaran negara di dunia dalam mengembangkan energi nuklir.
“Kita melihat realita bahwa energi nuklir ini merupakan sesuatu yang sangat menjanjikan. Kita sendiri melihat bagaimana Uni Emirate Arab yang resource terhadap nuklirnya kecil, bahkan ikut mengembangkannya. Oleh karena itu saya pikir kita harus melakukan satu telaah lebih jauh bahwa nuklir ini harus masuk dalam portofolio super energi Indonesia ke depannya,” kata Bambang Patijaya saat pertemuan Tim Kunjungan Kerja Reses Komisi VII DPR RI dengan BATAN dan Kemenristek di Auditorium Puspiptek, Tangerang Selatan, Banten, dikutip dari situs dpr.go.id, Rabu (14/4/2021).
Politisi Partai Golkar ini menjelaskan, Indonesia adalah salah satu negara yang memiliki energy resource yang sangat besar untuk mengembangkan tenaga nuklir.
Untuk itu, legislator asal Bangka Belitung ini berharap peran pemerintah dan para peneliti untuk bisa mengembangkannya. Ia tidak ingin resource tersebut bisa dikuasai oleh negara lain.
“Ada uranium, plutonium. Sehingga pemberdayaan nuklir ini dapat ditingkatkan dan diberikan ruang untuk berkembang. Kita bisa mulai itu dalam rancangan undang-undang energi baru terbarukan yang sekarang sedang digodok di Komisi VII. Nah saya pikir dalam hal ini posisi BATAN sangat strategis dan harus diberdayakan, sumber manusianya juga saya pikir pasti ada,” pungkasnya. (Bie)