Jakarta, JurnalBabel.com – Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf), Sandiaga Salahuddin Uno mendorong pengembangan pariwisata berbasis ecotourism di Borobudur Highland yang menjadi zona otoritas Badan Otorita Borobudur (BOB).
Borobudur Highland berada di atas lahan seluas 309 hektare dengan 295 hektare berstatus kerja sama dengan Perhutani. Kemudian 50 hektare berstatus HPL dengan potensi investasi sebesar Rp 1,5 triliun.
Saat mengunjungi Deloano Glamping di Kabupaten Purworejo yang menjadi salah satu showcase pengembangan pariwisata di Borobudur Highland, Sandi mengapresiasi progres pengembangan Borobudur Highland yang berbasis ecotourism sehingga bisa mendorong pariwisata berkelanjutan.
“Kita mengapresiasi betul setelah melihat potensi yang luar biasa di sini dan akan kita percepat sebagai salah satu pengembangan ecotourism yang berkelanjutan. Serta memberikan lapangan kerja dan membuka peluang-peluang usaha bagi masyarakat Magelang, Purworejo, dan Kulonprogo,” kata Sandi dalam siaran pers Kemenparekraf, Sabtu (13/3/2021).
Saat peninjauan Borobudur Highland yang masuk dalam 5 Destinasi Super Prioritas hadir pula Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman Luhut Binsar Pandjaitan, Wakil Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Angela Tanoesoedibjo, Wakil Bupati Purworejo Yuli Hastuti, serta Direktur Utama Badan Otorita Borobudur Indah Juanita.
Sandi juga mengingatkan Dirut BOB dalam pembangunannya diharapkan harus memperhatikan kelestarian lingkungan dengan cara tidak menebang pohon secara liar.
“Saya juga mengingatkan Direktur BOB Indah Juanita agar dalam proses pembangunannya tidak menebang pohon. Namun apabila menebang satu pohon harus menanam kembali 16 pohon,” ujarnya.
Sandi juga akan menindaklanjuti percepatan di salah satu 5 DSP tersebut nantinya akan ada penandatanganan letters of intent dengan para investor dan komitmen dengan kementerian PUPR untuk pembangunan jalan dapat segera diselesaikan.
“Ini adalah era baru pariwisata berbasis alam terbuka juga nature dan culture semoga bisa Borobudur Highland ini dapat terhubung dengan desa wisata dan dapat bertambah makmur serta anak-anak mudanya tambah melek teknologi sehingga dapat dipasarkan dan membawa keberkahan,” tutur dia.
Sementara itu, Wamenparekraf Angela Tanoesoedibjo yang sudah kali kedua mengunjungi Kawasan Borobudur Highland melihat potensi wisata yang besar untuk dikembangan kedepannya, meskipun ada beberapa hal yang tetap diperhatikan terkait pengembangan jalan dan keselamatan wisatawan.
“Saya kedua kalinya ke sini, jalannya memang sangat berliku-liku. Namun tetap indah, tetap sejuk, masih tetap luar biasa dan kita bersama-sama masih bisa melihat kau potensi kedepannya. Terkait pengembangan jalan itu harus kita perjuangkan kedepan, dan perlu digarisbawahi keselamatan wisatawan, perlu jadi fokus utama kita,” tukasnya.
(rsa)